Payung Geulis dalam Lambang Kota Tasikmalaya

PAYUNG GEULIS DI BALIK LAMBANG KOTA TASIKMALAYA


Logo atau lambang sebuah pemerintah daerah menjadi identitas yang merepresentasikan potensi, semangat, visi serta nilai-nilai lainnya. Tak terkecuali logo Pemerintah Kota Tasikmalaya, yang telah disahkan tak lama setelah kota ini resmi menjadi daerah otonom pada 2001 silam.

Lambang Kota Tasikmalaya telah disahkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2022 tentang Lambang Kota Tasikmalaya.

Lambang Kota Tasikmalaya ternyata sarat makna dan nilai filosofis yang cukup dalam. Pada pasal 2 Perda Nomor 1 Tahun 2022 itu disebutkan bahwa lambang Kota Tasikmalaya berbentuk tameng atau perisai. Dengan warna dasar biru muda yang didalamnya terdapat
gambar, warna dan bentuk serta dibagian atas terdapat tulisan "Kota Tasikmalaya" dan di bagian bawah terdapat tulisan "Kota Resik" dengan warna huruf hitam di atas pita warna putih.

Dari sisi desain lambang Kota Tasikmalaya terdiri dari tiga bagian, yakni bagian depan, bagian tengah dan bagian dasar.

1. Bagian depan terdiri dari :

a. Gambar payung geulis artinya pelindung, merupakan simbol perlindungan Hukum dari Pemerintah Kota Tasikmalaya kepada masyarakat dan semua aset kehidupannya. Pegangan payung berjumlah 5 melambangkan Pancasila sebagai Falsafah Negara.
Simbol gambar payung geulis ini diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.

b. Tulisan atau moto 'Kota Resik' dimana konsepnya diambil dari :

- Kota Tasikmalaya dengan masyarakatnya yang hidup bergotong-royong dan masyarakatnya yang rajin dan kreatif sehingga menjadi Kota yang Ramah, Rukun, Repeh, Rapih dan Rancage.

- Kota Tasikmalaya dengan penataan kotanya yang representatif sehingga menjadi Kota yang indah

- Kota Tasikmalaya dengan sumber daya manusianya yang baik ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga menjadi kota yang sehat jasmani, rohani, sosial dan spiritual

- Kota Tasikmalaya dengan masyarakatnya yang religius sehingga menjadi Kota yang masyarakatnya iman dan taqwa

- Kota Tasikmalaya dengan tanahnya yang subur kotanya yang aman serta kondisi perekonomiannya yang baik sehingga menjadi kota yang kerta raharja.

c. Tulisan 'Kota Tasikmalaya' menunjukkan sebutan bagi kota dan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

d. Pita mengandung makna sebagai penghargaan terhadap nilai-nilai luhur/filosofi kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya.

2. Bagian tengah terdiri dari :

a. Gambar Kubah Mesjid sebagai simbol Kota Santri
Penerapan simbol ini sebagai perwujudan dari image atau citra yang sudah melekat di masyarakat, bahwa Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri. Disamping itu sejak dahulu Kota Tasikmalaya dikenal sebagai Kota yang paling banyak pesantrennya.

b. Gambar gunung artinya kokoh/kuat
Merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Tasikmalaya dari segala guncangan dan gangguan. Gunung digambarkan lebih dari satu untuk mengingatkan kembali Kota Tasikmalaya sebagai Kota Sepuluh Ribu Bukit.

c. Gambar bangunan/pabrik artinya pembangunan
Merupakan simbol keberhasilan Pemerintah Kota Tasikmalaya dari semua aspek kehidupan khususnya di bidang pembangunan. Terbentuknya Kota Tasikmalaya juga merupakan salah satu hasil dari berkembangnya pembangunan. Penerapan simbol ini juga bermakna
sebagai Kota yang berkembang menuju Kota Industri.
Jendela berjumlah 17 bermakna sebagai hari diresmikannya Kota Tasikmalaya yaitu tanggal 17 Oktober 2001.

d. Gambar bordir bunga artinya harum
Merupakan Simbol kemashuran Kota Tasikmalaya, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakatnya yang rajin dan kreatif, Kota Tasikmalaya menjadi harum atau dikenal. Simbol gambarnya diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.

e. Gambar anyaman bambu artinya gotong royong
Merupakan dasar kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya. Penerapan simbol ini sangat penting untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan kebersamaan. Disamping itu juga sejak dahulu masyarakat Tasikmalaya dikenal dengan kehidupan bergotong royong. Simbol gambarnya diambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.

3. Bagian dasar terdiri dari :
Bentuk dasar diambil dari bentuk tameng atau perisai yang sudah distilasi (penyederhanaan bentuk). Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh dan sudah dibuktikan keampuhannya. Begitu juga pada logo ini Tameng dimaksudkan sebagai wadah untuk melestarikan atau melindungi simbol-simbol kehidupan
masyarakat Kota Tasikmalaya.

Selain menetapkan desain, Perda tentang lambang Kota Tasikmalaya juga menetapkan atau mengatur tentang makna pewarnaan dalam lambang tersebut. Hal itu dia atur dalam pasal 3 Perda Nomor 1 Tahun 2022, dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Warna hijau bermakna masyarakat religius
2. Warna biru pada gunung bermakna kenangan atau panineungan
3. Warna biru muda bermakna kedamaian
4. Warna Kuning mengandung arti keemasan atau kejayaan
5. Warna Merah dan Putih melambangkan bendera yaitu sebagai simbol pemersatu antar etnis, suku dan agama


Disadur sebagai tugas sekolah dari: https://www.detik.com/jabar/berita/d-5987478/payung-geulis-kubah-masjid-di-balik-lambang-kota-tasikmalaya


Comments